traveling, backpacking, living

Senin, 08 Mei 2023

"Di Tawar Hombreng Bersorban Di Dubai”


“Kejutan dalam sebuah perjalanan memperkaya makna perjalanan itu sendiri, suka atau tidak suka”


     Mendarat di Dubai airport akan selalu memberikan kesan tersendiri, bertabur kemewahan dengan ornamen emas di setiap dinding nya, tak lupa di setiap sudut dipajang jam dinding ber merk Rolex, WHAT ? ya Rolex, benda yg selalu menjadi sebuah simbol status sosial seseorang, di dubai diperuntuk kan sebagai fasilitas umum penanda waktu bahkan di area toilet, paradox yg membuat kesan berbeda kepada setiap kita yg menyaksikan nya, sebagian mendefinisikan sebagai sebuah sikap arogan tentang kekayaan, namun buat ku, mereka malah mengajar kan ku tentang cara mendefinisikan kekayaan, yang mana apapun merk dan opini sosial tentang suatu barang, fungsi dari sebuah jam dinding adalah sejati nya untuk penunjuk waktu, tak lebih daripada itu, dan pemerintah nya memberikan kualitas terbaik untuk di nikmati kepada tamu yang datang ke Negara mereka, sungguh sebuah hal positif yang patut kita tiru !





     Antrian imigrasi yang saat itu tak terlalu panjang di sebab kan baik nya penataan dan banyak nya jumlah counter yang sedikit membuat rasa penat ter obati, ditambah lagi dengan diberikan nya voucher menginap Cuma Cuma karena saya menggunakan emirates airline saat itu, lagi lagi sungguh first impression sempurna  !

     Butik papan atas yang memenuhi airport ini sedikit berbeda dengan yang ku temui di beberapa Negara lain nya, tak jarang dari mereka yang menata display barang yang dijual dengan cara minimalis, ya, tak sedikit yang memajang baju dalam kondisi terlipat di atas sebuah meja kayu sederhana ala Ramayana, yang mana jika di Indonesia pasti lah di gantung dengan hanger kayu cedar mewah dengan hook stainless steel yang semakin melengkapi kesan “ barang mahal “, oh, ternyata tidak berlaku untuk sebuah jam dinding saja way of thinking mereka ! pikirku. Sebuah baju yang saat itu kutemui di sebuah mall di Jakarta selatan bertuliskan harga senilai 3 juta rupiah, disini tertulis 1,8 juta rupiah, ahh…tetap saja tak ku beli, namun, benar benar menjadi surga belanja bagi mereka yang punya passion untuk itu.

     Rasa haus pun melanda, yang memaksa ku untuk mampir ke sebuah minimarket, sebotol air mineral termahal yang pernah ku beli, ya, senilai 24 ribu rupiah ! eh teh manis ? 70 ribu rupiah ! terntaya harga bensin disini jauuuhhhh lebih murah daripada sebotol air minum kata sang kasir ! namun baru ku sadari juga ternyata banyak mereka yang bekerja disana datang dari india dan Filipina, mulai dari kasir, penjaga toko, customer service, sampai ke pekerja konstruksi dan bidang lain nya, Nampak nya kedua Negara ini memiliki hubungan yang cukup intens dalam kerjasama di bidang ke tenaga kerjaan.

     Sesampai nya di hotel, empuk nya kasur tak bisa ter elak kan, walaupun terik matahari memaksa mata ini untuk terjaga, namun kasur di depan mata lebih menggoda ku untuk istirahat sejenak, ku tutup gorden di belakang kasur menyusul mata ini perlahan tertutup.

     Terbangun di sore hari, ku lanjutkan perjalanan untuk menyambangi beberapa tempat tempat menarik, di jalan jalan kota di penuhi kendaraan mewah dari seluruh brand ternama di dunia, konon katanya kendaraan ini pun masuk ke dalam bagian dari objek bebas pajak, masuk ke  dubai mall yang konon katanya mall terbesar di dunia yang lumayan menyiksa otot kaki untuk mengelilingi nya, hotel yang ber bintang tujuh yang hanya ada satu di dunia, wahana bermain salju di tengah gurun pasir, tak lupa juga burj al arab nan eksotis berdiri megah diatas air laut, serta burj khalifa yang merupakan bangunan ter tinggi di dunia, belum lagi jalan tol super luas yang rasa nya memiliki jumlah line terbanyak di dunia, semua tempat tempat ini selalu membuat terpana, bagaimana sebuah gurun tandus nan gersang hanya dalam kurun waktu 30 sampai 40 tahun bisa ber transformasi ke sebuah Negara maju nan eksotis dengan segala ke luar biasa an nya, sungguh takdir Allah tak satu pun yang bisa menduga.





     Penat dan lapar membawa ku ke sebuah area private beach di malam hari, lagi lagi di penuhi ras india dan Filipina, tanpa banyak pilih lagi ku masuki restaurant ber logo kfc, saat antri memesan makanan, seseorang ber paras arab menyambangi ku dan berkata “ sir, my boss want to talk to you there “ sambil menunjuk seseorang yang juga ber paras arab di sudut meja yang ber pakaian gamis berbalut sorban, sebagai seorang Indonesian, rasa nya ada yang kurang jika tak memberikan senyum kepada seseorang, namun sebuah kedipan mata yang menggoda ditambah gestur bibir yang tak seharus nya terlempar kan ke sesama pria tangguh yang saat itu ku terima, sontak seketika jiwa raga ini memberontak, ku tepis tangan pria di belakang ku yang mencoba mengajak duduk bersama pria di meja sudut itu, lalu buru buru ku pesan menu tercepat yang bisa di ambilkan untuk ku, bungkussss, bayar, dan langsung keluar dari situ, kubawa makanan itu kearah pantai dan jadi malah makan di pinggir pantai, seketika saat makan ku berpikir, ternyata makhluk macam ini ada dimana mana, ada di air, laut mau pun darat, seluruh penjuru mata angin, seluruh warna kulit dan ras dan juga atribut tentu nya, hahahahaha……tertawa geli aku mengingat nya….jika saja tak ku tolak, mungkin aku sudah jadi selir se orang dubai nan kaya raya !




Tidak ada komentar:

Posting Komentar